Parakan salak
Oleh : G. Sukaton :
12 Oktober 2025
Di balik megahnya
Gunung Salak yang sunyi, mengintip indahnya nuansa alam nyata
Petakan
Sawah dan jajaran kebun petani menghampar luas memanjakan mata
tersenyum
lebar menebar kesejukan menyambut langkah ku diujung senja
Mengundang
setiap hati untuk merenungi keagungan penguasa alam raya
Gemercik
air sungai jernih mengalir adalah pertunjukan orkestra yang mengusik jiwa
Goresan lukisan
hidup yang menyusupkan kesejukan dan rasa damai kedalam dada
menyegarkan
kembali relung jiwa yang lelah dan dahaga.
Angin
semilir membelai dengan lembut, bagai tangan bidadari surga
membawa
seuntai kembang setaman yang mekar di dekapan alam bersahaja
Matahari
perlahan beranjak pulang, meninggalkan senja, wajah langit merona merah saga
Bagai untaian
bait-bait puisi terindah yang tak bisa ku lupa
Parakan
Salak, potongan surga di dunia yang tersembunyi,
Sekian
lama engkau menanti kehadiran ku menyusuri bukit dan lembah sediri
Tempat
jiwa ini menemukan kembali mimpi besar yang pernah tumbuh dihati.
Di sini,
alam berbicara dengan bahasa sunyi,
tak ada
kata, hanya lambaian awan dan semburat warna alami
hembusan
angin melenggok gemulai mengantarkan gema adzan subuh di udara pagi
Mengingatkan
aku pada untaian doa yang pernah aku rangkai dimalam-malam sunyi.
Parakan
Salak, tempat hatiku melabuhkan rindu,
Dalam pelukan
kabut di kaki Gunung Salak, biru langit dan hijaunya hutan bertemu, menyajikan panorama
alam yang mempesona, terus melambai-lambai memanggilku.
Ya Robb, jika
Engkau ridho, ijinkan aku untuk mengukir kembali sisa hidupku
di ujung
usia yang masih tersisa dan mulai senja dengan semangat yang menderu
Agar nanti
saat berjumpa dengan kekasih Mu di pintu surga aku tidak malu
irji’i
ila Robbiki radhiyatam mardhiyyah, adalah
wujud kasih Mu saat Engkau memanggil ku
dan ucapan
salamun ‘alaikum bima shabartum para malaikat menyambut dengan ijin Mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar